Wallmart : How Far It Can Go?
Essay by rbtm • November 22, 2016 • Essay • 1,208 Words (5 Pages) • 1,097 Views
WALLMART : HOW FAR IT CAN GO?
Wallmart yang didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962 telah tumbuh menjadi World’s largest corporation di tahun 2012. Wallmart selalu memberikan diskon setiap hari, dengan slogan “everyday low prices” wallmart memiliki omset mencapai $440 juta dengan 10.000 toko di 27 negara dengan pegawai mencapai 2,2 juta orang. Wallmart tidak hanya perusahaan yang besar tetapi memiliki profit yang sangat besar pula, dari tahun 2003 sampai 2012 wallmart memiliki rata-rata ROI (Return on investment) 12,95% yang dimana lebih besar dari kompetitor yaitu Costco (10,74%) dan Target (9,6%)
Tentu saja hal ini tak lepas dari strategi yang diterapkan oleh Wallmart . ada dua strategi yang dianggap tidak penting oleh kompetitor, tetapi ketika Walmart menerapkannya, membuat Walmart hingga menjadi besar seperti sekarang. Strategi objektif tersebut juga mampu menerapkan strategi harga lebih rendah dibandingkan kompetitor, strategi tersebut mengenai lokasi, sistem informasi dan sumber day manusia.
- Lokasi
Pada tahun 1962 dimana Walmart berdiri, Sam Walton menerapkan untuk fokus di kota kecil sebagai lokasi Walmart beroperasi. Pada saat itu kompetitor seperti K-mart dan Target fokus di kota-kota besar. Kompetitor berpendapat bahwa kota besar akan lebih menguntungkan dan dapat membawa pertumbuhan positif terhadap perusahaan. Hal ini berbeda dengan Wallmart yang fokus di kota kecil dan menjadi perusahaan retail pertama menerapkan self-service business model supermarket yang dimana memberikan keleluasan bagi pembeli untuk memilih barangnya sendiri dan membayar di kasir.
Di kota-kota kecil tersebut, Walmart yang menerapkan harga lebih rendah dibandingkan retail-local membuat mereka tumbuh sangat cepat, tentu hal ini berimbas banyak terhadap retail-local. Tidak sedikit retail-local yang keluar dari bisnis karena tidak mampu bersaing dengan Walmart. Hal ini dapat dilakukan oleh Walmart karena mereka unggul dalam kuantitas barang sehingga mampu memberikan harga yang sangat rendah dibandingkan pasar saat itu.
Setelah Walmart berhasil di kota-kota kecil, barulah kompetitor mencoba mengikuti strategi tersebut dan tentunya sulit mengikuti jejak Walmart yang sudah terlebih dahulu fokus di kota-kota kecil.
- Sistem Informasi
Harga rendah yang diterapkan oleh Walmart tentu saja tidak hanya faktor kuantitas, melainkan mampu menekan harga dari supplier. Salah satu faktor yang berpengaruh akan harga yang rendah karena walmart memadukan sistem informasi dengan logistik sehingga mampu menciptakan produktivitas yang sangat tinggi dengan biaya yang rendah jika dibandingkan dengan kompetitor.
Dengan menggunakan sistem informasi , dalam strategi logistik Walmart memadukan dengan teknologi tracking-device yang mampu melacak jalannya distribusi sehingga mampu menghitung ketepatan waktu pengiriman barang karena Walmart sangat tidak mentoleransi kehabisan stok barang maupun kelebihan stok barang. Walmart membuat. Walmart mengintegrasikan sistem ini dengan semua distribution center di satu negara yang dimana setiap distribution center berjarak paling jauh 400 mil ke setiap store yang ada. Perpaduan tracking device dengan pusat informasi Walmart mampu membuat seluruh store mampu meminimalisir kekurangan atau kelebihan stok barang sehingga setiap permintaan pembeli selalu terpenuhi.
Tidak hanya itu, Walmart juga menggunakan bar-code technology dan check-out scanners yang memudahkan setiap store untuk menghitung berapa banyak barang yang masuk dan keluar secara otomatis yang dimana mampu menekan jumlah penggunaan tenaga manusia. Hal ini terbukti efektif karena dengan sistem tersebut, Walmart mampu mendapatkan informasi setiap harinya bagaimana tren suatu store dalam penjualannya dan banyaknya permintaan akan suatu barang di daerah tertentu.
Perpaduan antara tracking-device, bar-code & check-out scanners yang diolah dalam pusat informasi Walmart mampu menghasilkan efisiensi sehingga mampu memberikan harga yang sangat rendah.
- Sumber Daya Manusia
Terkait dengan sumber daya manusia, Sam Walton berpegang teguh bahwa pegawai haruslah dihormati dan dihargai karena pegawai sangat menentukan dalam peningkatan profitibilitas perusahaan. Walton menyebut pegawai sebagai rekan. Hal ini tercermin dari beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Walmart sebagai salah satu strategi untuk menciptakan produktivitas yang tinggi.
Kebijakan tersebut tercermin dari profit yang selalu dibagikan kepada pegawai. Sam Walton menerapkan untuk membagikan profit-sharing kepada pegawai.
Menyatakan pegawai sebagai rekan, Walmart juga memperbolehkan pegawai untuk membeli saham Walmart secara diskon atau ketika perusahaan mulai go-public pada tahun 1970. Program yang dibuat sedemikian rupa memungkinkan pegawai memiliki saham Walmart dengan harga yang lebih murah dari harga yang dilempar ke pasar.
Wal Mart telah memiliki keungulan kompetitif dari pesaingnya dengan menggunakan manajemen operasi toko yang baik dan efesiensi dari segi pemasok. Wal Mart menerapkan sitem persediaan berbentuk real time, lokasi toko dan pusat distrisibusi yang efisien, pengangkutan serta menggunakan jaringan satelit dan komputerisasi dengan baik yang memberi keunggulan biaya yang lebih rendah. Hal tersebut dapat menyebabkan keunggulan kompetitif dalam harga dan kualitas barang dari pemasoknya. Wal mart juga menerakan harga murah setiap minggunya tanpa menghilangkan perhatian terhadap kepuasan pelanggannya, serta mengembangkan strategi pemasaran, teknologi yang tidak kalah saing dengan pesaingnya
...
...