Arthur Lewis
Essay by retanza • December 13, 2016 • Book/Movie Report • 383 Words (2 Pages) • 1,099 Views
Arthur Lewis
- Teori pertumbuhan dua sektor
- Model pertumbuhan dengan supply tenaga kerja yang tak terbatas
- Dua sektor:
- Sektor Moder (sektor industri), memilki ciri padat modal
- Sektor Tradisional (sektor pertanian), memiliki ciri padat tenaga kerja
- Proses produksi terjadi di sektor modern (pertemuan kapital dan tenaga kerja)
- Pertumbuhan ekonomi terjadi di sektor modern
- Di sektor modern terjadi akumulasi modal karena adanya keuntungan kapitalis
- Sektor tradisional menerima upah minimal (supply tenaga kerja melimpah)
- Sektor tradisional mempunyai ciri produktivitas rendah dan TK berlimpah
- Komentar:
- Tidak memasukkan kemajuan teknologi
- Tidak menekankan keharusan adanya posisi stasioner
- Mencakup biaya pindah dari sektor tradisional ke sektor modern
Pengertian tingkat upah subsistensi mirip dengan tingkat upah alamiahnya Ricardo
Mempunyai implikasi tertentu bagi distribusi pendapatan masyarakat
Aplikasi model Lewis sebenarnya tidak hanya terbatas pada sistem kapitalis swasta
Hanya menyoroti peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan dan mengabaikan faktor-faktor penting lainnya
Soal Latihan
Negara Jayadipa mempunyai dua sektor: industri dan pertanian. Jumlah penduduk berlimpah dan sektor industri bisa memperoleh tenaga kerja berapapun asal dibayar upah subsisten w = 2. Fungsi produksi sektor industri adalah Q = 2√KL. Pada awal periode Ko = 100. Buruh tidak menabung, sedang MPS para pemilik kapita adalah s = 0,2.
- Tentukan berapa tenaga kerja (L) yg akan dipekerjakan pd periode1. Tentukan pula tk output sektor industri dan pembagian output ini kpd kapitalis dan karyawan
- Tentukan apa yg terjadi dg L, Q, K pada periode 2
- Q = 2 VK L
- Q = 2 x 100 0,5 x 250,5
- Q = 2 x 10 x 5
- Q = 100
- MPL = 2 x 0.5 x L-0,5 K 0,5
- 2 = 10 L-0,5
- L-0,5 = 0,5
- VL = 5
- L = 25
- Output = 2 x 10 x 5 = 100
- Karyawan menerima = 2 x 25 = 50
- Kapitalis menerima = 100 – 50 = 50
- Kapitalis menabung dg MPS = 0,2
- Tabungan kapitalis = 0,2 x 50 = 10
- Delta K = 10
- K1 = 100 +10 = 110
- Q2 = 2 x V110 x L
- MPL ‘ = 2 x 0.5 x L-0,5 K 0,5
- 2 = 110 0,5 L-0,5
2 x 1/V110 = L-0,5
...
...